CNN Setop Sebar Berita Lewat Facebook di Australia

CNN Setop Sebar Berita Lewat Facebook di Australia

CNN memastikan berhenti mengunggah konten berita di Facebook di Australia ketimbang digugat jikalau tersedia komentar netizen yang dinilai merugikan pihak tertentu.

Keputusan itu disita CNN sesudah pengadilan tinggi setempat membuktikan perusahaan sarana kudu bertanggung jawab atas komentar netizen di Facebook yang sanggup merugikan seseorang, group atau pihak tertentu, yang menanggapi artikel yang diunggah perusahaan sarana massa di sarana sosial itu.

Seperti dilnsir CNN, ketentuan itu disita sesudah Facebook menampik permohonan buat menonaktifkan kolom komentar netizen khusus untuk lokasi Australia.

"Kami kecewa dikarenakan Facebook tidak sanggup menjamin platform mereka sebagai tempat untuk menampilkan jurnalisme yang bertanggung jawab dan membangun dialog yang produktif pada para penggunanya di dalam sebuah momen atau situasi yang tengah diperbincangkan," demikianlah isikan pernyataan CNN https://www.alkisahnews.com/ .

CNN membuktikan mereka udah menghendaki Facebook buat menonaktifkan kolom komentar secara otomatis buat semua unggahan mereka. Namun, menurut sumber, Facebook cuma sediakan saran beberapa langkah bagi CNN buat mematikan kolom komentar di setiap unggahan.

Facebook sesungguhnya memberikan pilihan bagi para pengguna di Australia buat menonaktifkan kolom komentar, atau menghalangi kuantitas komentar. Fitur itu diperkenalkan sejak Maret lalu.

Murut Facebook, mereka dapat selamanya ikuti ketentuan lembaga penegak hukum di Australia.

"Walaupun ini bukan ranah kami untuk memberikan saran kepada CNN, kami memberikan mereka informasi terkini terkait fitur yang kami buat untuk mendukung pengunggah konten mengelola kolom komentar," kata juru bicara Facebook yang tidak disebutkan namanya.

Polemik itu terjadi sesudah pengadilan tinggi memastikan perkara gugatan seorang mantan narapidana di penjara anak-anak laki laki lebih dari satu saat lalu.

Mantan napi itu membeberkan pernyataan berkenaan penyimpangan dan pelecehan yang dialami saat dia ditahan di penjara anak-anak. Kisahnya kemudian diliput sejumlah group usaha sarana massa di Negeri Kanguru yakni Fairfax Media Publications, Nationwide News dan Australian News Channel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Teknologi dalam Transformasi Industri Broker Forex

Tips Memilih Gazebo Minimalis di Jepara Taman Joglo Material Kayu Jati

Tips Mengamankan Akun Media Sosial